Langsung ke konten utama

An Unforgettable Moment: Mengikuti Pengayaan Bahasa (PB) LPDP di UI

Hai semua, setelah kemarin aku cerita tentang pengalaman travelingku ke Singapore, sekarang aku mau cerita tentang pengalamanku mengikuti program Pengayaan Bahasa (PB) dari beasiswa LPDP.

Apasih Pengayaan Bahasa (PB) LPDP itu?
Jadi, program pengayaan bahasa adalah program pelatihan bahasa Inggris yang ditujukan untuk para awardee LPDP jalur afirmasi yang belum memiliki LOA Unconditional, namun sifatnya tidak wajib (boleh ikut boleh tidak). Program ini diharapkan mampu membantu para awardee untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka guna mencapai target yang diminta oleh universitas tujuan masing-masing. Kelas pengayaan bahasanya pun spesifik, ada kelas TOEFL ITP untuk awardee dengan tujuan universitas dalam negeri, IELTS dan TOEFL IBT untuk awardee yang ingin melanjutkan kuliahnya diluar negeri. Durasi dari kelas pengayaan bahasa LPDP ini bervariasi, mulai dari 3 bulan hingga 6 bulan tergantung kebutuhan dari awardee. Kelas pengayaan bahasa ini dilakukan di berbagai PTN di Indonesia, entah itu UI, UGM, ITB, dsb., dan para awardee tidak bisa memilih sendiri lokasi pengayaan bahasanya.

Bagaimana jika kita ingin mengikuti PB? 
Setelah kita menjadi awardee LPDP, kita akan menerima berbagai informasi dari pihak LPDP, termasuk informasi mengenai ketersediaan kita mengikuti program PB ini. Kita diwajibkan untuk mengisi apakah kita bersedia mengikuti PB atau tidak melalui google form yang telah disediakan. Setelah itu, kita akan mendapatkan informasi terkait waktu dan tempat pelaksanaan PB kita dan segera memesan tiket pesawat/ transportasi lainnya. Namun, jangan khawatir, tiket keberangkatan dan kepulangan PB sepenuhnya ditanggung oleh pihak LPDP, dan kita bisa melakukan reimbursement jika telah membeli tiketnya dengan uang kita sendiri dahulu.

Apa aja sih yang dilakukan di PB?
Berdasarkan pengalamanku, selama PB kita full belajar bahasa Inggris wkwkwk. Alhamdulillah, aku seneng banget soalnya ini emang passion dan jurusanku. Aku berharap semoga kemampuan berbahasa Inggrisku bisa jauh meningkat dan lebih siap untuk menjalani perkuliahan di luar negeri nantinya. Walaupun S1 ku dulu jurusan pendidikan bahasa Inggris, aku merasa kemampuanku masih kurang dan perlu belajar banyak lagi. Dan, karena aku akan lanjut studi master di luar negeri tepatnya di Monash University Australia, aku dapat kelas TOEFL IBT, dan lokasinya di Universitas Indonesia (UI). Sebenernya, waktu mengisi Google form PB dulu, aku pilih kelas IELTS, bukan IBT, eh dapatnya IBT, jadi mungkin emang rezekiku disini. Oke jadi aku jalani aja kelas ini sampai akhir :)

Jujur aja, aku bahagia dan bangga banget sih bisa belajar di UI, walaupun cuma 3 bulan, banyak banget ilmu yang aku dapet. Selain dapet banyak ilmu, aku dapet banyak temen-temen baru dari berbagai daerah, senengnyaaaa... Ini mereka ↓


Foto diatas adalah gabungan dari 2 kelas TOEFL ITP dan 1 kelas TOEFL IBT. Sedangkan, ini kelasku tercinta :) ↓


Kukenalin ya ke kalian siapa aja mereka dan negara tujuan studinya :) 

Dari kiri (yang berdiri): Fatimah-Finlandia, Ismail-Belanda, Yenita-USA, Tammy-USA, Ochin-Belanda, Aku-Australia, Dosen (Miss Sisil), Tria-USA. 
Dari kiri (yang duduk): Ali-Belanda, Fathimah-USA, Noviana-Inggris, Saiful-New Zealand.



Sebulan pertama, aku dan temen-temen belajar mulai jam 8 sampai jam 5 sore (4 sesi, 3 kali istirahat). Tapi, bulan kedua (kalau ngga salah), kita mulai belajar dari jam 8 sampai jam 3 sore aja (2 kali istirahat). Waktu istirahat, kadang kita ke KOPMA atau kantin bareng uuu kangen. Selain itu, dikelas IBTku itu, seringnya waktu istirahat kita malah diskusi tentang banyak hal (bukan nggibah) sampai-sampai pengajarnya datang pun kita masih asik diskusi ehe.


Di UI, kita diberikan buku-buku untuk menunjang proses belajar kita. Kalau kelasku (kelas IBT), kita belajarnya pakai buku-buku ini ↓


Kita belajar dari grammar yang paling basic dan crucial yaitu tenses sampai latihan-latihan TOEFL IBT nya. Karena TOEFL IBT ini akan mengukur kemampuan reading, listening, speaking, dan writing kita, jadi setiap hari kita belajar keempat skills tersebut, tapi tidak selalu berupa latihan soal. Kadang-kadang, kita latihan dalam bentuk diskusi/ sharing, game, dan presentasi. Kadang-kadang, kita juga nyanyi bareng dikelas biar ngga jenuh. Selain kelas, kita juga ada Progressive Test (PT 1 sampai PT 8) untuk mengetahui kemampuan IBT kita selama proses belajar di UI. Komplit banget pokonya. 
Di PB UI, kita juga memiliki tutor pribadi masing-masing sebagai tempat kita konsultasi tentang permasalahan atau kesulitan kita dalam mengerjakan IBT. Tutor biasanya akan memberikan latihan soal tambahan, memberikan feedback pekerjaan tambahan kita, serta memberikan tips dan tricks mengerjakan TOEFL IBT. Ini beberapa foto dengan tutor kita :)  


The most unforgettable moment for me is ... sebelum tes real TOEFL IBT, kita sempet jalan-jalan bareng sekelas yeay! Kita sama-sama pergi ke Bogor :D 



Kita mengunjungi berbagai tempat wisata, dan berakhir di rumah Mail :) 


Beberapa hari kemudian, kita real test TOEFL IBT dongggg... Kita tes di Direct English Kuningan Jakarta. Alhamdulillah kita semua bisa melakukan yang terbaik <3 

Sekian ceritaku tentang pengalaman PB di UI :) blog selanjutnya... Stay tuned! 

Komentar

  1. Assalamualaikum ka. kalau boleh tau nama buku yg di dapat apa? mau saya cari pdfnya buat belajar mandiri

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mendapatkan LOA Unconditional dari Monash University Australia

Halo, semuanya! :D  Kali ini saya akan sharing tentang bagaimana cara dan perjalanan saya mendapatkan LOA (Letter of Acceptance) Unconditional dari Monash University Australia. But, before that, let me explain what a letter of acceptance is. Apa itu LOA?                                        LOA (Letter of Acceptance) adalah surat tanda diterima dari universitas yang akan kita tuju. LOA ada 2 jenis:  1. LOA Conditional = Kita masih belum memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh kampus atau masih ada beberapa yang kurang, sehingga kita belum resmi diterima di kampus tujuan tersebut. Kira-kira seperti ini bentuk LOA Conditional:  (Saat itu saya apply ke Monash University Australia namun belum memiliki sertifikat bahasa TOEFL IBT/ IELTS, sehingga masih LOA Conditional).  2. LOA Unconditional = Kita sudah memenuhi segala persyaratan yang diminta oleh kampus tujuan sehingga kita bisa dibilang sudah diterima di kampus tujuan tersebut.  Nah, bagaimana cara mendapatkan LOA Unconditional

Pengalaman Seleksi Wawancara Beasiswa LPDP 2019

Hai semua! Setelah terakhir saya bercerita tentang pengalaman mengikuti Seleksi Berbasis Komputer (SBK) LPDP, sekarang saatnya saya bercerita tentang pengalaman mengikuti seleksi terakhir LPDP yaitu Seleksi Substansi/ Wawancara. Ini adalah tahapan seleksi paling menegangkan :) Karena saya tinggal di Malang, saya memilih lokasi seleksi wawancara terdekat yaitu di Gedung Keuangan Negara (GKN) I, Jalan Indrapura No. 5 Surabaya. Seleksi Wawancara LPDP kali ini terdiri atas 3 tahapan, yaitu: a) Verifikasi berkas b) Seleksi Wawancara I c) Seleksi Wawancara II Biasanya, ketiga tahap ini dibagi menjadi 2 hari. Kalau saya, saya mendapatkan tahap verifikasi berkas di hari pertama dan Seleksi Wawancara I dan II di hari kedua. Jadi saya menginap 1 malam di  Surabaya. Pertama-tama, apasih itu verifikasi berkas?  Verifikasi berkas merupakan tahapan dimana kita harus menunjukkan dokumen-dokumen asli yang sudah kita upload saat mendaftar LPDP, seperti sertifikat TOEFL, Ijazah, Transkrip N