Halo semuanya!
Because this is my first blog, let me introduce myself first.
Nama saya Nisrina Ikbar W, panggil saja Nisrina. Saya lulus S1 Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Negeri Malang pada bulan Januari 2019 kemarin. Alhamdulillah, saya menyelesaikan studi dengan predikat Cumlaude dan lulus sebelum 4 th :) Senangnyaaaa~~ walaupun pasti banyak sih yang sudah mendapatkan predikat itu. Selama kuliah, saya juga mendapatkan beasiswa Bidikmisi.
Setelah saya dinyatakan lulus sidang & selesai revisi pada bulan Januari 2019, saya segera mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi LPDP Luar Negeri. Sejak saya semester 1 kuliah, saya sangat ingin mendapatkan beasiswa ini, oleh karena itu saya sering ikut seminar-seminar beasiswa ini. Tahun ini, beasiswa LPDP terdiri atas 3 tahap seleksi, yaitu:
a) Seleksi Administrasi
b) Seleksi Berbasis Komputer (SBK)
c) Seleksi Substansi yang terdiri dari Wawancara I dan Wawancara II
Oke langsung aja, kali ini saya akan berbagi pengalaman saya dalam proses seleksi beasiswa master (S2) Luar Negeri LPDP 2019 tahap pertama yaitu administrasi. Saya mulai dengan membaca dan memahami segala persyaratan yang diminta oleh LPDP. Segala persyaratannya dapat dilihat di laman https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/
Disana, banyak sekali booklet yang bisa kita unduh, setelah mengunduh semua booklet master LPDP dan membacanya, saya merasa saya cocok untuk masuk ke kategori Beasiswa Afirmasi Bidikmisi karena saya merupakan alumni Bidikmisi. Karena saya ingin lanjut Master ke Luar Negeri, maka syarat yang diperlukan adalah sbb:
1. Melampirkan surat keterangan Bidikmisi dari Perguruan Tinggi
2. Menandatangani surat pernyataan (Formnya dapat diunduh di website LPDP)
3. Memiliki IPK minimal 3.5
4. Memiliki Transkrip Nilai/ Ijazah
5. TOEFL ITP minimal 500 atau IELTS minimal 6 atau TOEFL iBT minimal 61.
6. Surat Bebas Narkoba
7. Surat Kesehatan
8. Surat Bebas TBC
9. Rencana Studi
10. Proposal Studi
11. Surat Rekomendasi
Pembukaan pendaftaran beasiswa ini adalah tanggal 10 Mei 2019. Asiikkkkk!!!
Saya segera mengurus surat-surat dan dokumen-dokumen yang diperlukan, terutama TOEFL yang tidak bisa sehari jadi. Sebenarnya waktu itu saya bimbang, walaupun saya jurusan Bahasa Inggris, namun saya takut jika TOEFL score saya tidak mencukupi tanpa les. Namun, karena budget yang pas-pasan, saya akhirnya nekat langsung tes TOEFL di Balai Bahasa UM tanpa tes. Biaya yang dikeluarkan untuk tes TOEFL ITP ini adalah 500 ribu rupiah. Lumayan kan. Harus belajar dengan giat biar uang itu tidak sia-sia.
Sambil menunggu hasil tes TOEFL ITP, saya mengurus surat-surat yang dibutuhkan dan membuat rencana studi & proposal studi. Saya mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Klinik Polres Malang (Jalan Pahlawan Trip No. 1 Malang). SKBN sendiri ada 2 jenis, yaitu:
a) 3 Parameter (Rp 100.000) -> THC, Metamphetamine, dan Morphine
b) 6 Parameter (Rp 150.000) -> THC, Metamphetamine, Morphine, Amphetamine, Cocaine, dan Benzodiazepine
Saya sendiri memilih yang 6 parameter karena lebih lengkap. Kalian hanya perlu membawa 1 lembar FC KTP dan 2 lembar foto berwarna berukuran 3x4. Dalam waktu kurang dari 1 jam, SKBN sudah bisa didapatkan.
Kalau untuk Surat Keterangan Sehat saya mengurusnya di klinik Daqu Malang seharga 20 ribu rupiah. Sedangkan Surat Keterangan Bebas TBC bisa didapatkan di RSSA Kota Malang di lantai 2 (Paket general check up dan TBC) dengan biaya 180 ribu rupiah.
Untuk essay rencana studi, saya hanya membuat 2 lembar saja. Isinya adalah tentang pemilihan jurusan S2, universitas yang dituju, mata kuliah yang akan diambil per semester, hal-hal apa saja yang akan dilakukan diluar perkuliahan nantinya, serta alasan-alasan mengapa jurusan ini sangat dibutuhkan dan relevansinya dengan jurusan S1 saya. Di blog selanjutnya, saya akan share ya essay rencana studi saya :) Wait for it...
Kalau proposal studi, isinya adalah tentang alasan dibalik pemilihan bidang studi, tempat kuliah, dan pentingnya jurusan ini bagi masyarakat nantinya.
Oh ya! I forgot to tell you that I want to continue my study to Monash University, Melbourne, Australia majoring Master of TESOL (Teaching English to Speakers of Other Languages). Jadi, saya jelaskan alasan saya ingin mengambil jurusan ini nantinya saat S2 dalam rencana studi dan proposal studi saya.
2 minggu setelah tes, akhirnya score TOEFL saya keluar juga beserta sertifikatnya dan mendapatkan score diatas 500. Alhamdulillah! Usahakan sertifikat TOEFL ITP kalian berasal dari ETS ya teman-teman!
Sebenarnya banyak sekali hambatan saat proses mengumpulkan berkas-berkas yang saya butuhkan, entah dana, waktu, dll nya. Sampai akhirnya pada tanggal 21 Mei 2019, saya submit dokumen-dokumen dan formulir saya dalam website LPDP. Lega deh! Penutupan pendaftarannya adalah tanggal 31 Mei 2019 dan pengumuman administrasinya adalah tanggal 14 Juni 2019.
Setelah menunggu sekitar 2 minggu, alhamdulillah! Pengumuman seleksi adminsitrasi keluar juga.
Alhamdulillah LULUS :)))) dibawah ini adalah SS annya
Tipsnya adalah:
1. Minta doa restu orang tua :) It's very important tho
2. Jangan menunda-nunda pekerjaan (Segera mengurus surat-surat/ dokumen-dokumennya jauh-jauh hari dan segera mendaftar tes TOEFL/ IELTS).
3. Belajar Bahasa Inggris secara rutin, terutama jika kalian ingin lanjut studi diluar negeri.
4. Rajin-rajin membaca informasi-informasi seputar LPDP.
5. Setelah berusaha & berdoa semaksimal mungkin, saatnya berikhtiar :)
Tips tambahan bagi kalian yang masih semester-semester awal:
1. Aktif ikut organisasi didalam maupun diluar kampus, karena LPDP mencari anak-anak Indonesia yang aktif berorganisasi dan memiliki jiwa kepemimpinan.
2. Aktif mengikuti beberapa perlombaan atau kompetisi.
3. Usahakan bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti student exchange sebagai poin tambahan LPDP, terutama kalau kalian ingin melanjutkan studi di luar negeri.
4. Mengikuti kegiatan volunteer atau sosial.
5. Jangan lupa, jaga IPK nya ya! :)
GOOD LUCK :)
Because this is my first blog, let me introduce myself first.
Nama saya Nisrina Ikbar W, panggil saja Nisrina. Saya lulus S1 Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Negeri Malang pada bulan Januari 2019 kemarin. Alhamdulillah, saya menyelesaikan studi dengan predikat Cumlaude dan lulus sebelum 4 th :) Senangnyaaaa~~ walaupun pasti banyak sih yang sudah mendapatkan predikat itu. Selama kuliah, saya juga mendapatkan beasiswa Bidikmisi.
Setelah saya dinyatakan lulus sidang & selesai revisi pada bulan Januari 2019, saya segera mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi LPDP Luar Negeri. Sejak saya semester 1 kuliah, saya sangat ingin mendapatkan beasiswa ini, oleh karena itu saya sering ikut seminar-seminar beasiswa ini. Tahun ini, beasiswa LPDP terdiri atas 3 tahap seleksi, yaitu:
a) Seleksi Administrasi
b) Seleksi Berbasis Komputer (SBK)
c) Seleksi Substansi yang terdiri dari Wawancara I dan Wawancara II
Oke langsung aja, kali ini saya akan berbagi pengalaman saya dalam proses seleksi beasiswa master (S2) Luar Negeri LPDP 2019 tahap pertama yaitu administrasi. Saya mulai dengan membaca dan memahami segala persyaratan yang diminta oleh LPDP. Segala persyaratannya dapat dilihat di laman https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/
Disana, banyak sekali booklet yang bisa kita unduh, setelah mengunduh semua booklet master LPDP dan membacanya, saya merasa saya cocok untuk masuk ke kategori Beasiswa Afirmasi Bidikmisi karena saya merupakan alumni Bidikmisi. Karena saya ingin lanjut Master ke Luar Negeri, maka syarat yang diperlukan adalah sbb:
1. Melampirkan surat keterangan Bidikmisi dari Perguruan Tinggi
2. Menandatangani surat pernyataan (Formnya dapat diunduh di website LPDP)
3. Memiliki IPK minimal 3.5
4. Memiliki Transkrip Nilai/ Ijazah
5. TOEFL ITP minimal 500 atau IELTS minimal 6 atau TOEFL iBT minimal 61.
6. Surat Bebas Narkoba
7. Surat Kesehatan
8. Surat Bebas TBC
9. Rencana Studi
10. Proposal Studi
11. Surat Rekomendasi
Pembukaan pendaftaran beasiswa ini adalah tanggal 10 Mei 2019. Asiikkkkk!!!
Saya segera mengurus surat-surat dan dokumen-dokumen yang diperlukan, terutama TOEFL yang tidak bisa sehari jadi. Sebenarnya waktu itu saya bimbang, walaupun saya jurusan Bahasa Inggris, namun saya takut jika TOEFL score saya tidak mencukupi tanpa les. Namun, karena budget yang pas-pasan, saya akhirnya nekat langsung tes TOEFL di Balai Bahasa UM tanpa tes. Biaya yang dikeluarkan untuk tes TOEFL ITP ini adalah 500 ribu rupiah. Lumayan kan. Harus belajar dengan giat biar uang itu tidak sia-sia.
Sambil menunggu hasil tes TOEFL ITP, saya mengurus surat-surat yang dibutuhkan dan membuat rencana studi & proposal studi. Saya mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Klinik Polres Malang (Jalan Pahlawan Trip No. 1 Malang). SKBN sendiri ada 2 jenis, yaitu:
a) 3 Parameter (Rp 100.000) -> THC, Metamphetamine, dan Morphine
b) 6 Parameter (Rp 150.000) -> THC, Metamphetamine, Morphine, Amphetamine, Cocaine, dan Benzodiazepine
Saya sendiri memilih yang 6 parameter karena lebih lengkap. Kalian hanya perlu membawa 1 lembar FC KTP dan 2 lembar foto berwarna berukuran 3x4. Dalam waktu kurang dari 1 jam, SKBN sudah bisa didapatkan.
Kalau untuk Surat Keterangan Sehat saya mengurusnya di klinik Daqu Malang seharga 20 ribu rupiah. Sedangkan Surat Keterangan Bebas TBC bisa didapatkan di RSSA Kota Malang di lantai 2 (Paket general check up dan TBC) dengan biaya 180 ribu rupiah.
Untuk essay rencana studi, saya hanya membuat 2 lembar saja. Isinya adalah tentang pemilihan jurusan S2, universitas yang dituju, mata kuliah yang akan diambil per semester, hal-hal apa saja yang akan dilakukan diluar perkuliahan nantinya, serta alasan-alasan mengapa jurusan ini sangat dibutuhkan dan relevansinya dengan jurusan S1 saya. Di blog selanjutnya, saya akan share ya essay rencana studi saya :) Wait for it...
Kalau proposal studi, isinya adalah tentang alasan dibalik pemilihan bidang studi, tempat kuliah, dan pentingnya jurusan ini bagi masyarakat nantinya.
Oh ya! I forgot to tell you that I want to continue my study to Monash University, Melbourne, Australia majoring Master of TESOL (Teaching English to Speakers of Other Languages). Jadi, saya jelaskan alasan saya ingin mengambil jurusan ini nantinya saat S2 dalam rencana studi dan proposal studi saya.
2 minggu setelah tes, akhirnya score TOEFL saya keluar juga beserta sertifikatnya dan mendapatkan score diatas 500. Alhamdulillah! Usahakan sertifikat TOEFL ITP kalian berasal dari ETS ya teman-teman!
Sebenarnya banyak sekali hambatan saat proses mengumpulkan berkas-berkas yang saya butuhkan, entah dana, waktu, dll nya. Sampai akhirnya pada tanggal 21 Mei 2019, saya submit dokumen-dokumen dan formulir saya dalam website LPDP. Lega deh! Penutupan pendaftarannya adalah tanggal 31 Mei 2019 dan pengumuman administrasinya adalah tanggal 14 Juni 2019.
Setelah menunggu sekitar 2 minggu, alhamdulillah! Pengumuman seleksi adminsitrasi keluar juga.
Alhamdulillah LULUS :)))) dibawah ini adalah SS annya
Tipsnya adalah:
1. Minta doa restu orang tua :) It's very important tho
2. Jangan menunda-nunda pekerjaan (Segera mengurus surat-surat/ dokumen-dokumennya jauh-jauh hari dan segera mendaftar tes TOEFL/ IELTS).
3. Belajar Bahasa Inggris secara rutin, terutama jika kalian ingin lanjut studi diluar negeri.
4. Rajin-rajin membaca informasi-informasi seputar LPDP.
5. Setelah berusaha & berdoa semaksimal mungkin, saatnya berikhtiar :)
Tips tambahan bagi kalian yang masih semester-semester awal:
1. Aktif ikut organisasi didalam maupun diluar kampus, karena LPDP mencari anak-anak Indonesia yang aktif berorganisasi dan memiliki jiwa kepemimpinan.
2. Aktif mengikuti beberapa perlombaan atau kompetisi.
3. Usahakan bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti student exchange sebagai poin tambahan LPDP, terutama kalau kalian ingin melanjutkan studi di luar negeri.
4. Mengikuti kegiatan volunteer atau sosial.
5. Jangan lupa, jaga IPK nya ya! :)
GOOD LUCK :)
Wajah mantap kak tips nya,bermanfaat banget...
BalasHapusInspiratif sharing ❤️ Makasiih, kakak hihihi
BalasHapus