Langsung ke konten utama

Pengalaman Seleksi Berbasis Komputer (SBK) Beasiswa LPDP 2019

Halo semuanya!
Setelah saya menjelaskan dan bercerita tentang pengalaman saya mengikuti dan lolos seleksi administrasi LPDP 2019, saya akan bercerita tentang seleksi tahap keduanya nih, yaitu Seleksi Berbasis Komputer (SBK).

Secara umum, Seleksi Berbasis Komputer ini terdiri dari 3 tahapan, yaitu:
1. Tes Potensi Akademik (TPA) yang terdiri dari:
    a. Tes Verbal
    b. Tes Numerik
    c. Tes Penalaran dan Logika

2. Tes Kepribadian
3. Essay on the Spot (EOTS)

Karena saya tinggal di Malang, saya memilih lokasi tes SBK terdekat yaitu di Kanreg II BKN Surabaya. Ketentuan dari tes ini adalah peserta harus menggunakan dresscode putih hitam dan bersepatu. Peserta juga dilarang membawa barang apapun diruangan seleksi, termasuk pulpen dan jam tangan.

Sebelum masuk ke ruangan seleksi berbasis komputer, peserta akan melakukan registrasi dan pengecekan. HP juga dilarang untuk dibawa masuk oleh peserta.

Setelah masuk keruangan seleksi, peserta akan langsung duduk berhadapan dengan komputer.
Tes yang pertama dilakukan adalah Tes Potensi Akademik (TPA). Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa tes ini terdiri atas 3 jenis tes, yaitu Tes Verbal, Numerik, serta Penalaran dan Logika.

Dalam Tes Verbal, peserta akan menemui jenis-jenis soal seperti tes padanan kata, sinonim, dan antonim. Kedengarannya, tes ini cukup mudah, namun kata-kata yang muncul seringnya adalah kata-kata yang jarang sekali kita dengar.

Dalam Tes Numerik, peserta akan menemui soal-soal seperti baris dan deret aritmatika, tes logika cerita, dan logika angka. Perbanyak latihan soal jauh-jauh hari sebelum tanggal tes agar terbiasa dan familiar dengan jenis soal-soal ini sehingga lebih mudah dan lebih lancar mengerjakannya :)

Yang terakhir adalah Tes Penalaran dan Logika. Tes ini membutuhkan ketelitian dan latihan, seperti mencari negasi, disjungsi, implikasi, konjungsi, konvers, invers, dll. Selain itu semua, juga ada pengetahuan umum di dalam tes ini.
Waktu itu saya mendapatkan salah satu soal yang kurang lebih seperti ini:

Soal:
INDONESIA, JEPANG, PARAGUAY, VIETNAM, KAMBOJA

Jawab: 
Jakarta, Tokyo, Asunction, Hanoi, Phnom Penh


Jadi, untuk jenis tes yang pertama yaitu TPA kalian wajib hukumnya untuk memperbanyak latihan soal dan membaca :)


Kemudian, langsung saja ke jenis tes yang kedua yaitu Tes Kepribadian. Tes ini akan menguji apakah kita memiliki karakter yang sesuai dengan visi dan misi LPDP, seperti integritas, loyalitas, dan kepemimpinan. Tips mengerjakan tes ini adalah pilihlah pilihan-pilihan yang sesuai dengan visi dan misi LPDP namun tetap menjadi diri sendiri.


Yang terakhir adalah Essay on the Spot (EOTS). Didalam tes ini, peserta akan diminta untuk membuat Essay singkat dengan topik yang dadakan (tidak diberitahukan sebelumnya). Waktu yang diberikan di dalam tes ini adalah 30 menit. Terdapat 2 jenis essay yang diminta oleh LPDP:
a) Essay memberikan opini tentang sebuah tema (apakah peserta akan dipihak setuju atau tidak setuju)
dan yang kedua adalah b) Essay menjawab pertanyaan dari jabaran singkat yang diberikan.

Waktu itu, saya mendapatkan essay yang kedua yaitu tentang menjawab pertanyaan. Soalnya berupa seperti ini:
As a deputy, what will you do to prevent TB? (Saya agak lupa bagaimana persisnya)

Nah, tentang TB. Jadi saya jabarkan jawaban saya sesuai pertanyaan diatas.

Setelah keluar ruangan, akan ada monitor yang menunjukkan score kita :) Here it is...



Alhamdulillah, saya mendapatkan score 235 untuk TPA dan mendapatkan rangking 6 di Surabaya pada saat itu. Sebenarnya yang rangking 3 sampai saya score nya sama-sama 235. Score maksimal untuk TPA ini adalah 300.


Tips dalam mengikuti tes ini:
1. Minta doa kedua orang tua :)
2. Persiapkan dengan matang, perbanyak latihan soal, download atau kerjakan buku latihan soal PNS atau TPA. Saya sendiri menggunakan buku ini untuk latihan:



3. Perbanyak membaca tentang berita-berita terkini agar tidak terlalu kesulitan saat mengerjakan Essay on the Spot.
4. Berdoa dan jangan grogi atau minder dengan peserta lain yang sepertinya sangat menggebu-gebu/ cepat dalam mengerjakan. Karena pada saat EOTS, ruangan akan berisik sekali dengan suara keyboard.


Setelah beberapa minggu, akhirnya pengumuman juga!
Ini dia hasilnya :)


GOOD LUCK EVERYONE!


Komentar

  1. Semoga bermanfaat blognya karena blognya memotivasi banget buat yang mau ikut lpdp 😁

    BalasHapus
  2. Siap kak, trims tips tips nyaa ❤️

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mendapatkan LOA Unconditional dari Monash University Australia

Halo, semuanya! :D  Kali ini saya akan sharing tentang bagaimana cara dan perjalanan saya mendapatkan LOA (Letter of Acceptance) Unconditional dari Monash University Australia. But, before that, let me explain what a letter of acceptance is. Apa itu LOA?                                        LOA (Letter of Acceptance) adalah surat tanda diterima dari universitas yang akan kita tuju. LOA ada 2 jenis:  1. LOA Conditional = Kita masih belum memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh kampus atau masih ada beberapa yang kurang, sehingga kita belum resmi diterima di kampus tujuan tersebut. Kira-kira seperti ini bentuk LOA Conditional:  (Saat itu saya apply ke Monash University Australia namun belum memiliki sertifikat bahasa TOEFL IBT/ IELTS, sehingga masih LOA Conditional).  2. LOA Unconditional = Kita sudah memenuhi segala persyaratan yang diminta oleh kampus tujuan sehingga kita bisa dibilang sudah diterima di kampus tujuan tersebut.  Nah, bagaimana cara mendapatkan LOA Unconditional

An Unforgettable Moment: Mengikuti Pengayaan Bahasa (PB) LPDP di UI

Hai semua, setelah kemarin aku cerita tentang pengalaman travelingku ke Singapore, sekarang aku mau cerita tentang pengalamanku mengikuti program Pengayaan Bahasa (PB) dari beasiswa LPDP. Apasih Pengayaan Bahasa (PB) LPDP itu? Jadi, program pengayaan bahasa adalah program pelatihan bahasa Inggris yang ditujukan untuk para awardee LPDP jalur afirmasi yang belum memiliki LOA Unconditional, namun sifatnya tidak wajib (boleh ikut boleh tidak). Program ini diharapkan mampu membantu para awardee untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka guna mencapai target yang diminta oleh universitas tujuan masing-masing. Kelas pengayaan bahasanya pun spesifik, ada kelas TOEFL ITP untuk awardee dengan tujuan universitas dalam negeri, IELTS dan TOEFL IBT untuk awardee yang ingin melanjutkan kuliahnya diluar negeri. Durasi dari kelas pengayaan bahasa LPDP ini bervariasi, mulai dari 3 bulan hingga 6 bulan tergantung kebutuhan dari awardee. Kelas pengayaan bahasa ini dilakukan di berbagai PTN di I

Pengalaman Seleksi Wawancara Beasiswa LPDP 2019

Hai semua! Setelah terakhir saya bercerita tentang pengalaman mengikuti Seleksi Berbasis Komputer (SBK) LPDP, sekarang saatnya saya bercerita tentang pengalaman mengikuti seleksi terakhir LPDP yaitu Seleksi Substansi/ Wawancara. Ini adalah tahapan seleksi paling menegangkan :) Karena saya tinggal di Malang, saya memilih lokasi seleksi wawancara terdekat yaitu di Gedung Keuangan Negara (GKN) I, Jalan Indrapura No. 5 Surabaya. Seleksi Wawancara LPDP kali ini terdiri atas 3 tahapan, yaitu: a) Verifikasi berkas b) Seleksi Wawancara I c) Seleksi Wawancara II Biasanya, ketiga tahap ini dibagi menjadi 2 hari. Kalau saya, saya mendapatkan tahap verifikasi berkas di hari pertama dan Seleksi Wawancara I dan II di hari kedua. Jadi saya menginap 1 malam di  Surabaya. Pertama-tama, apasih itu verifikasi berkas?  Verifikasi berkas merupakan tahapan dimana kita harus menunjukkan dokumen-dokumen asli yang sudah kita upload saat mendaftar LPDP, seperti sertifikat TOEFL, Ijazah, Transkrip N