Langsung ke konten utama

Backpacker's Life: Nisrina Goes to Singapore!

Kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya selama backpackeran di Singapura. Saya pergi kesana di bulan September 2019 lalu, tanggal 25-26 September 2019. Saya memberanikan diri berangkat sendirian dari kota tempat tinggal saya, Malang, Jawa Timur, dan sampai di Jakarta saya bertemu dengan teman-teman backpacker lainnya (pertama kalinya ketemu mereka) yang kemudian menjadi teman-teman dekat saya. Kemudian, kita terbang ke Singapura bersama-sama. Intinya, nekat hahaha karena memang impian saya adalah keliling dunia dan saya percaya jika saya tidak berusaha mewujudkannya, sampai kapanpun saya tidak akan pernah sampai ke impian tersebut.

Seperti yang kalian tau, backpacker adalah orang-orang independen yang travelling dengan budget limited. Intinya, hemat parah hahaha. Sebelum backpackeran, pastikan kalian membawa barang-barang ini:
- uang yang lebih dan sudah ditukar dalam bentuk mata uang negara tujuan, karena kalau tukar di bandara jadinya dapat dikit doang
-  membawa pakaian yang cukup (tidak berlebihan), waktu itu saya tidak membeli bagasi 20kg, dan hanya mendapatkan jatah kabin 7kg, jadi baju dan barang-barang lain yang dibawa limited banget, termasuk menghitung berat oleh-oleh yang akan dibawa pulang nantinya.
- sediakan paket data internasional. Waktu itu, saya sewa di @javamifi, jatuhnya murah banget.
- camera dan powerbank, biar bisa foto-foto tanpa takut baterai habis. Waktu itu saya belum punya powerbank dan sedih banget pas kesuatu tempat nggabisa foto-foto jadinya kan.

Sebenernya aku ikut program dari Studback sih ini, jadi backpackerannya barengan, seru dapat keluarga baru.
Itu aja sih kayaknya, nahhh langsung aja aku mau cerita tentang tempat-tempat yang aku kunjungi selama disana. Berikut adalah beberapa destinasi wisata yang menarik menurut saya dan wajib dikunjungi selama kalian di Singapura :)

Pertama, kalian wajib banget ke Merlion Park karena ini iconnya Singapura. Rasanya belum ke Singapura kalau kalian belum kesini. Ini penampakannya saat saya kesana:




Pemandangannya indah banget! Udaranya juga segar dan sejuk, pengen balik kesana terus pokoknya. Ambil foto bagus dengan patung Merlionnya susah banget, soalnya pada berebut foto disana, dan disana ramai, jadi harus sabar. Di lokasi ini, kalian juga bisa foto dengan Marina Bay Sands yang iconic juga.

Singapura terkenal dengan ketertiban dan kebersihannya, jadi jangan sampai kita membuang sampah sembarangan, merokok, atau tidak mentaati peraturan lalu lintas disana.

Next, selain Merlion Park dan Marina Bay Sands, tempat recommended lainnya adalah ke Garden by the Bay. Disana, kita bisa ngeliat berbagai jenis tanaman, makan ice-cream, foto-foto, dan berburu oleh-oleh. Tapi, disini agak mahal guys, apalagi kalau dirupiahin bikin mewek dan nyesel udah beli-beli disini lol.


Selanjutnya, kalian wajib banget juga ke Universal Studio Singapore, mahal sih kalo masuk, tapi nggaada salahnya kan kalo cuman foto-foto di bola dunia yang hits banget itu dan jalan-jalan disekitarnya lol. 


Kalian juga bisa belanja oleh-oleh atau jajan disekitar pintu masuk Universal Studio nya guys, banyak spot foto menarik juga diluar. 



And then, kalian bisa banget berburu makanan China di China Town dan berburu oleh-oleh pastinya karena lebih murah sih dibandingkan beli oleh-oleh di tempat-tempat yang saya sebutin sebelumnya. 



Di China Town, kalian bisa berburu coklat, banyak banget macam dan rasanya. 

The last, Bugis street, Little India, dan Orchad Road. Kalian bisa berburu kuliner dan oleh-oleh disini, terutama di Bugis street, murah-murah banget, dan akhirnya aku beli ini ↓

Sengaja sih pilih oleh-oleh yang ringan-ringan, biar bagasi kabin nggak melebihi 7kg haha. 
Nah, itulah tadi sedikit cerita perjalanan saya ke Singapura, sampai jumpa di tulisan berikutnya! 

Komentar

  1. It's awesome experience. I hope to go to Singapura someday

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin! Hard work and perseverance will never betray you 🌸

      Hapus

  2. Pengalamannya keren banget dan pastinya menginspirasi buat yang pingin keliling dunia seperti aku 😍, Terimakasih buat informasinya sukses selalu buat kamu 🙏🤗

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama" ❤ semoga tercapai ya! Jangan takut melangkah, akan selalu ada orang baik di negara manapun yang bisa menolong kita ❤

      Hapus
  3. Suhuuuu! Wajib diikuti nih jejaknya! Gonna do the same in the near future *eh, kalau pandemi selesai. Hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gaskannn kak ❤❤ can't wait to hear your story

      Hapus
  4. masyaallah. seneng banget. awsome, moga bisa kek kaka, can go there. huhu..
    btw, kaka join backpaker itu darimana ya kak?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mendapatkan LOA Unconditional dari Monash University Australia

Halo, semuanya! :D  Kali ini saya akan sharing tentang bagaimana cara dan perjalanan saya mendapatkan LOA (Letter of Acceptance) Unconditional dari Monash University Australia. But, before that, let me explain what a letter of acceptance is. Apa itu LOA?                                        LOA (Letter of Acceptance) adalah surat tanda diterima dari universitas yang akan kita tuju. LOA ada 2 jenis:  1. LOA Conditional = Kita masih belum memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh kampus atau masih ada beberapa yang kurang, sehingga kita belum resmi diterima di kampus tujuan tersebut. Kira-kira seperti ini bentuk LOA Conditional:  (Saat itu saya apply ke Monash University Australia namun belum memiliki sertifikat bahasa TOEFL IBT/ IELTS, sehingga masih LOA Conditional).  2. LOA Unconditional = Kita sudah memenuhi segala persyaratan yang diminta oleh kampus tujuan sehingga kita bisa dibilang sudah diterima di kampus tujuan tersebut.  Nah, bagaimana cara mendapatkan LOA Unconditional

An Unforgettable Moment: Mengikuti Pengayaan Bahasa (PB) LPDP di UI

Hai semua, setelah kemarin aku cerita tentang pengalaman travelingku ke Singapore, sekarang aku mau cerita tentang pengalamanku mengikuti program Pengayaan Bahasa (PB) dari beasiswa LPDP. Apasih Pengayaan Bahasa (PB) LPDP itu? Jadi, program pengayaan bahasa adalah program pelatihan bahasa Inggris yang ditujukan untuk para awardee LPDP jalur afirmasi yang belum memiliki LOA Unconditional, namun sifatnya tidak wajib (boleh ikut boleh tidak). Program ini diharapkan mampu membantu para awardee untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka guna mencapai target yang diminta oleh universitas tujuan masing-masing. Kelas pengayaan bahasanya pun spesifik, ada kelas TOEFL ITP untuk awardee dengan tujuan universitas dalam negeri, IELTS dan TOEFL IBT untuk awardee yang ingin melanjutkan kuliahnya diluar negeri. Durasi dari kelas pengayaan bahasa LPDP ini bervariasi, mulai dari 3 bulan hingga 6 bulan tergantung kebutuhan dari awardee. Kelas pengayaan bahasa ini dilakukan di berbagai PTN di I

Pengalaman Seleksi Wawancara Beasiswa LPDP 2019

Hai semua! Setelah terakhir saya bercerita tentang pengalaman mengikuti Seleksi Berbasis Komputer (SBK) LPDP, sekarang saatnya saya bercerita tentang pengalaman mengikuti seleksi terakhir LPDP yaitu Seleksi Substansi/ Wawancara. Ini adalah tahapan seleksi paling menegangkan :) Karena saya tinggal di Malang, saya memilih lokasi seleksi wawancara terdekat yaitu di Gedung Keuangan Negara (GKN) I, Jalan Indrapura No. 5 Surabaya. Seleksi Wawancara LPDP kali ini terdiri atas 3 tahapan, yaitu: a) Verifikasi berkas b) Seleksi Wawancara I c) Seleksi Wawancara II Biasanya, ketiga tahap ini dibagi menjadi 2 hari. Kalau saya, saya mendapatkan tahap verifikasi berkas di hari pertama dan Seleksi Wawancara I dan II di hari kedua. Jadi saya menginap 1 malam di  Surabaya. Pertama-tama, apasih itu verifikasi berkas?  Verifikasi berkas merupakan tahapan dimana kita harus menunjukkan dokumen-dokumen asli yang sudah kita upload saat mendaftar LPDP, seperti sertifikat TOEFL, Ijazah, Transkrip N