Langsung ke konten utama

TOEFL IBT and TOEFL ITP? What are the differences?

Punya impian lanjut studi? atau punya impian mendapatkan sebuah beasiswa? 😉

Jika kalian ingin mendaftar beasiswa ataupun kuliah di dalam maupun luar negeri, terutama S2 dan S3, maka ada beberapa persyaratan yang harus kalian penuhi. Salah satu persyaratan yang crucial adalah kemampuan berbahasa Inggris. Kemampuan ini bisa dibuktikan dengan menunjukkan score TOEFL yang memadai.
Kali ini, aku mau jelasin tentang 2 jenis TOEFL yang mostly dipakai untuk keperluan mendapatkan beasiswa dan mendaftar di universitas-universitas baik dalam maupun luar negeri.

1. TOEFL ITP (Institutional Testing Program) 



Dalam TOEFL ITP, kita akan menghadapi 3 jenis tes:

a. Listening Comprehension
Di tes ini kita akan mendengarkan audio listening tentang conversation, group discussion, dan mini lecture. Kita diminta untuk mengerjakan 50 soal listening dalam waktu 40 menit. Soalnya hanya dalam bentuk pilihan ganda/ multiple choice.

b. Structure and Written Expression
Di section ini kita akan diminta mengerjakan 40 soal pilihan ganda; 15 soal structure dan 25 soal written expression selama 25 menit. Apa sih bedanya part structure dan part written expression?
- Structure = memilih jawaban benar dari 4 pilihan jawaban
- Written expression = memilih jawaban salah dari 4 pilihan jawaban.

Dan semua di section ini berhubungan dengan grammar.

c. Reading Comprehension
Di part reading comprehension ini, kita akan diminta untuk menjawab berbagai macam soal yang berhubungan dengan text. Terdapat 50 soal dalam section ini dan kita diberi waktu selama 55 menit untuk mengerjakan. Soal-soalnya biasanya berhubungan dengan main idea/ main topic, sinonim, kesimpulan, dsb.

Untuk teknisnya sendiri, TOEFL ITP masih menggunakan kertas untuk soalnya maupun menuliskan jawabannya. Dan range scorenya ratusan antara 310 sampai 677. Bentuk sertifikatnya pun seperti ini:


Dannn, karena TOEFL ITP hanya menguji 2 kemampuan berbahasa Inggris kita yaitu listening dan reading serta 1 section untuk menguji pemahaman kita terhadap grammar, TOEFL ITP hanya bisa digunakan untuk mendaftar kampus dalam negeri dan beberapa beasiswa seperti LPDP dan Australia Awards Scholarship (AAS). Namun, untuk LPDP tujuan studi luar negeri sendiri, TOEFL ITP hanya bisa digunakan untuk LPDP jalur afirmasi saja. Sedangkan untuk jalur lainnya seperti reguler, jika ingin studi di luar negeri, sejak mendaftar LPDP harus sudah memiliki sertifikat IELTS/ TOEFL IBT, bukan TOEFL ITP.

Now, let's move on to the second TOEFL test type!
Here it is...


2. TOEFL IBT (Internet-Based Test) 


Jika TOEFL ITP masih memakai kertas, TOEFL IBT ini adalah sebuah tes yang menggunakan komputer. Menarik bukan? :)
Dalam TOEFL IBT, kita akan menghadapi 4 section tes:

a. Reading
Berdasarkan pengalaman saya tes TOEFL IBT bulan Februari 2020 kemarin, ada 3-4 passages yang akan diberikan dengan jumlah nomor sekitar 36-42 dan diberikan waktu mengerjakan selama 60 menit. Tipe-tipe pertanyaannya pun lebih bervariasi, tidak hanya pilihan ganda, dan menurut saya lebih sulit dibandingkan dengan TOEFL ITP, kira-kira pertanyaan-pertanyaannya berkaitan dengan ini: 

- Vocabulary
- Referent
- Paraphrases
- Inserted Sentences
- Factual Information
- Negative Facts
- Inferences
- Summary

Contoh pertanyaannya seperti ini: 


b. Listening

Kita akan dihadapkan dengan 6 jenis text listening; 2 campus conversations & 4 academic lectures dan menjawab 34 pertanyaan selama 60 menit. Pertanyaannya berhubungan dengan main ideas, details, functions, stance, inferences, and overall organization. 


c. Speaking

Terdapat 4 instruksi atau pertanyaan dalam tes speaking IBT, yaitu:
- 1 Independent task: Giving opinions
- 3 Integrated tasks (reading & listening): Combined the ideas from the reading and the listening
- 1 Listening to a lecture: Academic lecture

Dan total keseluruhan waktunya hanyalah 17 menit.
Uniknya, karena TOEFL IBT memakai komputer, kita akan seperti bicara sendiri atau nge-vlog saat tes speaking IBT ini berlangsung. Berikut contoh-contoh soalnya:



d. Writing
Finally, kita masuk penjelasan tes yang terakhir dalam TOEFL IBT yaitu writing test. Dalam TOEFL IBT writing tes ini, kita akan menulis 2 buah essay. Essay yang seperti apakah itu?

- Integrated Writing Essay
Nah di part ini, kita akan diminta untuk membaca sebuah text terkait sebuah topik akademik selama 3 menit, lalu kita akan diminta untuk mendengarkan sebuah audio yang masih berkaitan dengan topik di reading tadi. Beginilah kira-kira bunyi instruksi part ini:

"Read a passage and listen to a lecture, then write down the points"

- Independent Writing
Setelah selesai dengan sebuah integrated essay writing, kita langsung diminta untuk membuat essay kedua yaitu independent essay. Apa itu independent essay? Jadi, essay ini murni opini atau pemikiran kita sendiri tanpa ada bacaan atau audio apapun seperti essay sebelumnya.
Kira-kira begini contoh perintah untuk bagian independent writing essay:



Score maksimal untuk TOEFL IBT adalah 120 dan masing-masing skill memiliki score maksimal 30, seperti ini contohnya:


Karena TOEFL IBT sudah measuring 4 English skills (reading, listening, speaking, and writing), tes ini bisa kita gunakan untuk apply di kampus-kampus luar negeri. Semangat! :)


Semoga bermanfaat. Jika ada yang ingin ditanyakan seputar kedua tes ini, just feel free to hit me up or drop your questions in the comment box below :D Thank you.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mendapatkan LOA Unconditional dari Monash University Australia

Halo, semuanya! :D  Kali ini saya akan sharing tentang bagaimana cara dan perjalanan saya mendapatkan LOA (Letter of Acceptance) Unconditional dari Monash University Australia. But, before that, let me explain what a letter of acceptance is. Apa itu LOA?                                        LOA (Letter of Acceptance) adalah surat tanda diterima dari universitas yang akan kita tuju. LOA ada 2 jenis:  1. LOA Conditional = Kita masih belum memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh kampus atau masih ada beberapa yang kurang, sehingga kita belum resmi diterima di kampus tujuan tersebut. Kira-kira seperti ini bentuk LOA Conditional:  (Saat itu saya apply ke Monash University Australia namun belum memiliki sertifikat bahasa TOEFL IBT/ IELTS, sehingga masih LOA Conditional).  2. LOA Unconditional = Kita sudah memenuhi segala persyaratan yang diminta oleh kampus tujuan s...

An Unforgettable Moment: Mengikuti Pengayaan Bahasa (PB) LPDP di UI

Hai semua, setelah kemarin aku cerita tentang pengalaman travelingku ke Singapore, sekarang aku mau cerita tentang pengalamanku mengikuti program Pengayaan Bahasa (PB) dari beasiswa LPDP. Apasih Pengayaan Bahasa (PB) LPDP itu? Jadi, program pengayaan bahasa adalah program pelatihan bahasa Inggris yang ditujukan untuk para awardee LPDP jalur afirmasi yang belum memiliki LOA Unconditional, namun sifatnya tidak wajib (boleh ikut boleh tidak). Program ini diharapkan mampu membantu para awardee untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka guna mencapai target yang diminta oleh universitas tujuan masing-masing. Kelas pengayaan bahasanya pun spesifik, ada kelas TOEFL ITP untuk awardee dengan tujuan universitas dalam negeri, IELTS dan TOEFL IBT untuk awardee yang ingin melanjutkan kuliahnya diluar negeri. Durasi dari kelas pengayaan bahasa LPDP ini bervariasi, mulai dari 3 bulan hingga 6 bulan tergantung kebutuhan dari awardee. Kelas pengayaan bahasa ini dilakukan di berbagai PTN di I...

Rencana Studi Beasiswa LPDP 2019 Monash University Australia

Hi, everyone!  Kali ini saya ingin sharing terkait salah satu essay saya yang saya tulis untuk mengikuti seleksi LPDP pada tahun 2019. Essay ini bernama Rencana Studi. Apa itu?            Jadi, secara umum, Rencana Studi adalah sebuah essay berisi deskripsi rencana perkuliahan kalian, mulai dari ingin berkuliah di kampus apa, jurusan apa, dan course"/ mata kuliah apa saja yang akan kalian pelajari selama perkuliahan di setiap semesternya. Selain itu, essay ini juga berisi tentang kegiatan apa saja diluar perkuliahan yang ingin kalian ikuti atau lakukan saat masa studi nanti. Berikut adalah rincian yang ada di Booklet LPDP:                               Sumber:  https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/ Nah, dibawah ini adalah essay Rencana Studi yang saya buat waktu pendaftaran tahun 2019 kemarin. Haha, sorry mungkin sedikit memalukan entah itu...